Let's Move On!

Relationship, sebuah kesinambungan interaksi antara dua individu atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu sama lain. Pernahkah kalian menjalin sebuah relationship? Pasti sebagian besar dari kalian pernah atau bahkan sedang menjalaninya, hal yang biasa terjadi pada anak muda. Mungkin hal ini dapat dikatakan sangat indah, berkesan, dan bahkan sulit dilupakan.

Namun, apakah mungkin akan muncul beberapa kerikil tajam yang akan sangat mengganggu? Seperti hati dan pikiran yang sudah tidak sejalan lagi, rasa tak nyaman, hingga muncul perasaan bahwa tidak ada lagi chemistry diantara kalian lalu memutuskan untuk mengakhirinya. Tentu hal yang akan kamu lakukan saat sudah tidak menjalin hubungan itu adalah melupakannya, atau dalam bahasa lainnya kalian sebut move on.

Hal ini terjadi karena kalian tidak ingin terbayang-bayang lagi oleh masa itu dan ingin bergerak maju seiring berjalannya waktu.

Berbicara soal move on, apakah kalian berpikir bahwa move on hanya sekedar tentang permasalahan cinta? Mungkin sebagian besar dari kalian akan menjawab iya karena sudah terbiasa dengan kata ini, namun nyatanya tidak. Kata move on berasal dari kata serapan dalam bahasa Inggris yang memiliki arti “berpindah” yang tentunya bermakna sangat luas. Contohnya saja berpindah tempat/lokasi, berpindah dari hal yang buruk menjadi baik, atau membenahi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Tetapi, move on dapat terasa sangat lama bila kita tidak tahu cara mengatasinya, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Memang, melangkah ke arah yang lebih baik itu membutuhkan waktu, tetapi apakah kita harus menjalaninya dalam waktu yang lama?

Kunci utama dalam melakukan move on ialah memiliki kesungguhan hati yang kuat, dengan kata lain sebuah komitmen. Karena pada prinsipnya, jika kita tidak bersungguh-sungguh, bagaimana kita melakukannya? Tidak perlu mendengarkan perkataan-perkataan negatif yang dapat menjatuhkan niat kita untuk move on, kalau kita ragu terhadap kesungguhan diri sendiri maka akan sulit untuk dapat berkomitmen, karena kesungguhan hati mampu menyelarasan hati, pikiran dan perkataan. Jangan lupa untuk fokus terhadap apa yang ingin kalian raih, dan juga jangan sekali-sekali mengingat masa lalu yang tentunya dapat menjatuhkan kita kembali. Cukup fokus terhadap itu, maka proses move on kalian akan berjalan lancar.

Dan tentu hati kita harus rela terlebih dahulu, merelakan apa yang telah terjadi di masa lalu, cukup dijadikan pelajaran agar hal itu tidak terulang kembali. Kata lain dari merelakan adalah mengikhlaskan, apa yang telah terjadi jangan lupa diambil hikmahnya. Setelah itu, sangatlah penting untuk melupakan apa yang menyebabkan kamu gagal di masa lalu jika ingin bisa move on. Namun, kita juga tidak harus melupakan semuanya. Kritikan orang lain dapat kita terima, namun harus diubah terlebih dahulu menjadi suatu penyemangat.

Namun harus diingat, melupakan yang dimaksud disini adalah melupakan sesuatu yang dapat membuat kita down dalam melakukan sesuatu, karena experience is the best teacher. Dalam proses move on, kita juga butuh yang namanya memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik. Karena tanpa memperbaiki diri, proses move on kita akan sia-sia. Semua ini akan kembali ke awal tanpa perpindahan sedikit pun jika melewatkan tahap ini.

Move on memang sulit, namun bukan berarti hal ini tidak dapat kita lakukan bukan? Tidak perlu bersedih, karena wajar jika manusia pernah mengalami kegagalan karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Karena pada prinsipnya, sesuatu yang kita tanam ialah yang akan kita tuai. Mungkin saja saat itu kita kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu. Bisa juga, Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang lebih indah untuk ke depannya, namun kita tetap harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mencapainya. Dan jika merasa salah, jangan takut untuk mengakuinya, karena jujur terhadap diri sendiri adalah hal dasar agar dapat mengubah diri menjadi lebih baik lagi. Mungkin memang belum pada waktunya, tapi tidak pernah ada kata terlambat bila kita ingin mengubahnya.